Senin, 29 Juni 2015

Han Awal





Han Awal adalah seorang arsitek Indonesia yang selalu santun dan bersuara lembut. Han Awal lahir di Malang, Jawa Timur, 16 September 1930. 
Arsitek yang lebih dikenal sebagai arsitek konservatoris ini sudah menghasilkan berbagai prestasi gemilang seperti penghargaan Internasional Award of Excellence UNESCO Asia Pasific Heritage untuk bangunan Gedung Museum Arsip Nasional, dan penghargaan lainnya.
Karya-karya lainnya yang menonjol di Indonesia adalah Kampus Universitas Katolik Atma Jaya di Semanggi dan gedung sekolah Pangudi Luhur di Kebayoran Baru, Jakarta. Pada tahun 1964-1972, Han Awal juga terlibat dalam pembangunan Gedung Conefo (Conference of New Emerging Forces). Gedung yang terletak di Senayan ini kemudian dikenal sebagai Gedung DPR/MPR.

Han Awal menyelesaikan pendidikan dasarnya di Malang. Semasa SMA, Han Awal sangat tertarik dengan bidang Fisika. Tapi karena guru Fisika di sekolahnya kurang baik dalam memaparkan pelajaran, ia beralih ke angan-angan sewaktu SD untuk menjadi arsitek. Setelah lulus SMA tahun 1950, Han sebetulnya ingin belajar arsitektur di Institut Teknologi Bandung. Namun, waktu itu ITB belum memiliki jurusan arsitektur. Kebetulan beliau mendapat brosur tentang pendidikan ahli bangunan di Technische Hoogeschool Delft, Belanda, dan akhirnya berangkat untuk mengambil jurusan arsitektur di Delft dengan berbekal beasiswa dan restu dari Keuskupan Malang. 

Di sana, Beliau berkenalan dengan mahasiswa asal Indonesia, seperti Bianpoen, Soewondo, Pamoentjak, dan Soejoedi. Mereka sempat berkumpul dan membuat kelompok studi bernama ATAP yang membahas masalah pembangunan di Indonesia. Mereka juga sering mengadakan pameran serta ekskursi, seperti ke Skandinavia, dan lain-lain. Namun,akibat ketegangan hubungan Indonesia-Belanda mengenai sengketa Papua pada tahun 1956, Han Awal terpaksa pindah ke Jerman dan melanjutkan kuliah arsitektur di Technische Universitat, Berlin Barat, dan lulus tahun 1960.

Setelah Han Awal pulang ke tanah air, beliau mendirikan biro konsultan sendiri yang bernama PT Han Awal & Partners Architect. Disamping berkarya dalam bidang arsitektur, Han Awal juga sangat perhatian terhadap dunia pendidikan perancangan di Indonesia. Beliau mengatakan bahwa ia adalah arsitek yang ‘menyambi’ sebagai pengajar. Mulanya karena ia diperintahkan oleh arsitek Soejoedi untuk membantu mengajar di Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang baru membuka jurusan arsitektur di tahun 1965. 

Pada tahun1969-1971, ia mengabdikan ilmu yang dimilikinya sebagai Pembantu Rektor/Dosen Akademi Pertamanan DKI Jakarta. Tahun 1990-2003 beliau menjadi Dosen Pembina FT Unika Soegiyapranata, Semarang. Tahun1997-2004, menjadi Dosen Pembina FT Universitas Merdeka, Malang. Dan tahun2003, menjadi Dosen Tak Tetap Program Pascasarjana FT UI. Selain itu, ia juga aktif mendorong berdirinya Ikatan Arsitek Indonesia, ikut mendirikan Pusat Dokumentasi Arsitektur dan memfasilitasi berdirinya ajang diskusi Arsitek Muda Indonesia.

Belakangan, Han Awal lebih dikenal sebagai arsitek konservatoris yang menggeluti pemugaran bangunan-bangunan tua. Pada tahun 1988 ia terlibat proyek pemugaran Katedral Jakarta yang sudah mengalami kerusakan berat di berbagai bagian. Karya Han Awal yang monumental di bidang pemugaran adalah Gedung Arsip Nasional, Jalan Gajah Mada 111, Jakarta. Dalam pemugaran besar-besaran atas gedung yang dibangun pejabat VOC, Renier de Klerk, akhir abad ke-18 itu, beliau bekerjasama dengan arsitek Belanda, Cor Passchier dan Budi Lim, arsitek lulusan Inggris. Pemugaran dibiayai oleh berbagai pihak swasta di Belanda, sebagai hadiah ulang tahun emas Proklamasi Kemerdekaan RI, tahun 1995. 

Han Awal juga turut menangani pemugaran Gedung Bank Indonesia, Jakarta Kota. Bekas gedung Javasche Bank, bank sentral Hindia Belanda yang berdiri sejak 1828. Setelah itu, beliau berencana memugar bangunan Gereja Imanuel, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, dan sebuah rumah tua di Jalan Prapatan, Jakarta. Bangunan itu pada abad ke-19 adalah rumah seorang mayor China. 

Pada tahun 2007, beliau menjadi salah satu dari tiga orang Indonesia yang dianugerahi penghargaan Profesor Teeuw dalam sebuah acara di Erasmus Huis, Jakarta. Penghargaan yang menggunakan nama Profesor AA Teeuw, guru besar kajian budaya Indonesia di Universitas Leiden, Belanda, itu diberikan dua tahun sekali sejak 1992 kepada warga Indonesia atau Belanda yang dinilai berjasa meningkatkan hubungan kebudayaan kedua negara.

PROFIL SINGKAT
Lahir:
Malang, 16 September 1930
Istri: Anastasia Maria Theresia Anak:

  • Paulus Rachmat Trisna Awal
  • Gregorius Antar Awal
  • Maria Daryanti Awal
  • Maria Widyati Awal
Pendidikan:
  • Techniche Hoogeschool Delft, Belanda, 1950-1957 - Techniche Universitat, Faculatfur Architectur, Berlin Barat, 1957-1960 Karier: 
  • Direktur PT Han Awal & Partners Architect, 1971
  • Pembantu Rektor/Dosen Akademi Pertamanan DKI Jakarta, 1969-1971
  • Proyek Conefo/MPR-DPR sebagai Asisten I Kepala Proyek, 1964-1972 
  • Dosen Tak Tetap FTUI Jurusan Arsitektur, 1965-2000
  • Dosen Pembina FT Unika Soegiyapranata, Semarang, 1990-2003
  • Dosen Pembina FT Universitas Merdeka, Malang, 1997-2004
  • Dosen Tak Tetap Program Pascasarjana FT UI, 2003 
Organisasi Profesi:
  • Ikut mendirikan Pusat Dokumentasi Arsitektur
  • Anggota Dewan Kehormatan IAI DKI Jakarta
Penghargaan:

  • Penghargaan AIA untuk Kompleks Universitas katolik Atma Jaya, Jakarta, 1984
  • Penghargaan AIA untuk Konservasi Gedung Arsip Nasional, 1999
  • Award of Excellence UNESCO Asia Pasific Heritage, bersama Budi Lim dan Cor Passchier, 2001
  • Prof Teeuw Award, bersama Soedarmadji JH Damais dan Wastu Pragantha Zhong, 2007 Alamat: Biro Arsitek Han Awal & Partners, di Pondok Pinang, Jakarta Selatan

Sejarah Desain Minimalis













Pada hakikatnya gaya arsitektur modern diawal perkembangannya adalah merupakan konsep tersendiri. Sejalan dengan penyebarannya di seluruh dunia dan pengaruk kemajuan baik teknologi, budaya yang lebih maka terjadilah pengembangan-pengembangan yang lebih daripada konsep modern seperti lahirnya konsep arsitektur postmodern, maksimalis dan Minimalis .

Postmodern adalah konsep arsitektur yang memadukan seni, ilmu pengetahuan, krajinan dan teknologi. Bangunan post modern dipandang lebih plural, dan beranekaragam dari konsep pendahulunya yaitu modern. Beberapa contoh bangunan postmodern tingkat dunia adalah Stadion Nasional Sarang Burung Cina.

Atau di Negara kita kadang istilah pos modern juga dipakai untuk istilah konsep arsitektur klasik modern, arsitektur modern etnik, arsitektur tradisional modern, arsitektur bali modern, dan sebagainya. Atau disebut jugadengan istilah modern kontemporer.

Adapun arsitektur minimalis juga merupakan pengembangan dari konsep modern. Sehingga para asritek sering menamakan konsep minimalis sebagai turunan dari arsitektur modern. Untuk memahami arsitektur minimalis kita bisa membandingkan dengan gaya arsitektur lain yaitu arsitektur maksimalis.

Arsitektur maksimalis bisa kita fahami sebagai sebuah karya yang melebih-lebihkan atau kadang masyarakat menilainya sebagai karya arsitektur yang norak.

Ada beberapa unsur pokok terjadinya perkembangan seperti yang kita ulas diatas diantaranya:
  • Tempat dimana arsitektur itu berkembang. Dalam unsur ini adalah sejalan dengan ilmu arsitektur bahwa lokasi atau letak lahan merupakan salahsatu unsur pokok dalam pertimbangan perancangan, Maka tidak diragukan dan harus bahwa konsep modern yang lahir di kawasan barat akan berbeda dengan konsep modern di Indonesia yang banyak perbedaan dari kondisi letak terutama geografis. Dan seharusnyalah Arsitektur Indonesia memiliki konsep tersendiri tentang arsitektur modern
  • Kemajuan teknologi. Dari kemajuan teknologi maka akan melahirkan konsep-konsep yang baru dalam dunia arsitektur. Baik dalam segi metode perencanaan, kontruksi, atau struktur
  • Kondisi sosial atau pola hidup masyarakat. Hal ini sejalan dengan ilmu arsitektur bahwa masyarakat sebagai penikmat arsitektur merupakan komponen terpenting dalam pertimbangan perancangan sehingga seseorang akan bisa terwujud adanya keamanan, kenyamana, estetika yang dia inginkan. Nilai sebuah kehidupan modern barat pasti banyak perbedaan dengan nilai kehidupan modern bangsa timur. Dan itu akan sangat mempengaruhi pengertian konsep arsitektur Indonesaia.

Perihal arsitektur modern.

Ada beberapa pengertian mengenai konsep modern :
  1. Bangunan modern adalah bersifat singular, seragam dan tunggal. Pengertian ini lahir dikarnakan dampak sejarah munculnya revolusi industri di eropa pada saat itu yang secara tidak langsung mempengaruhi pola perkembangan arsitektur. Dari kemajuan teknologi industri tersebut molailah berpengaruh pada proses rancangan, konstruksi, struktur dan efisiensi. Arsitektur molai diproduksi dengan cara masal seperti halnya mobil yang di produksi secara masal, seragam dan tunggal.
  2. Gaya modern adalah gaya yang simple, bersih, fungsional, stylish, trendy, up-to-date. Pengertian ini lahir berkaitan dengan perkembangan gaya hidup penikmat karya arsitektur yang semakain modern, serba cepat, mudah, berkualitas dan fungsional, didukung dengan teknologi industri yang canggih.
  3. Gaya modern merupakan perencanaan konsep yang mengusung fungsi ruang sebagai titik awal desain. Pengertian ini sejalan dengan pemahaman bahwa Prinsip arsitektur modern ini sebenarnya mengikuti prinsip arsitektur ‘form follow function’ atau bentuk mengikuti fungsi.

Salasatu arsitek pendahulu yang memakai konsep ini adalah Le Corbusier dari Perancis yang terkenal dengan system Le modular- nya, satu konsep rancangan dengan pendekatan perulangan unit-unit bangunan untuk kemudahan penyusunan standar fungsional dan modulasi sistem struktur serta kecepatan pembangunan yang memungkinkan sistem konstruksi dengan material bangunan fabrikasi.

Berbincang tentang arsitektur modern kita bias menemukan cabang atau pengembangan dari konsep moderen diantaranya adalah minimalis, postmodern dan diwilayah Indonesia ada yang namanya modern etnik, modern tradisional dll

Perihal arsitektur minimalis.

Konsep minimalis sebenarnya sebuah konsep yang berdiri sendiri sebagai respon kejenuhan dari sebuah gaya arsitektur-arsitektur terdahulu. Hal ini bisa kita lihat kemunculannya pada tahun 1980 yang condong berdasar pada gaya arsitektur art deco.

Tetapi pada saat ini kita melihat minimalis lahir kembali dari biground gaya modern sehingga kita bisa memahami bahwa pada dasarnya istilah minimalis merupakan modifikasi desain bergaya modern. Sehingga para asritek sering menamakan turunan dari arsitektur modern.
Ada juga yang mengartikan bahwa arsitektur minimalis merupakan arsitektur modern tetapi arsitektur modern belum tentu arsitektur minimalis maka dari pernyataan itu kita akan mendapati istilah gaya arsitektur lain yang memiliki unsure modern seperti : klasik modern, arsitektur modern etnik, arsitektur tradisional modern, arsitektur bali modern, dan sebagainya yang tidak masuk dalam klasifikasi arsitektur minimalis tapi memiliki pendekatan modern.

Pada gaya minimalis ini permainan unsur garis tegas, tegak lurus dan bidang, serta pewarnaan yang cenderung lebih berani.

Adapun bangunan modern minimalis bisa kita simpulkan bangunan yang bersifat singular, seragam dan tunggal, esensial, fungsi ruang sebagai titik awal desain (functionalism) atau form follow function, clarity (kejelasan) dan minimum sebagai tujuan dan nilai estetika (simplicity), menggunakan unsur garis, tegak lurus dan bidang. Penghindaran dari elemen arsitektur ornament dll.

Tips-tips mendesain bangunan minimalis atau modern minimalis yang perlu kita perhatikan:

  1. Rencanakan tata ruang yang efektif dan fleksibel,fungsional dengan system sirkulasi yang sederhana (pencapaian yang cepat dan mudah), multifungsi melalui mengolahan zoning dengan tetap memperhatikan kondisi site dan keadaan penggunan sebagai pertimbangan pokok.
  2. Gunakan unsur garis tegas, tegak lurus, permainan bidang dan warna serta pemanfaatan bahan yang tepat.
  3. Dikarnakan dalam perencanaan konsep modern minimalis kita mengolah elemen dasar dan bentuk simple maka perhatikan pengolahannya dengan baik melalui pertimbangan proporsi, komposisi, warna, bahan msderndan elemen arsitektural lainnya sehingga kita tidak salah dalam perencanaan yang bisa menimbulkan kesan monoton dan membosankan.
  4. Masukkan konsep tropis pada atap karna memang kita terletak didaerah tropis dengan tetap mempertahankan kesan modern minimalis murni dengan atap datar dengan cara menyembunyikannya serta memilih bahan penutup atap yang cocok untuk keamanan dan kenyamanan pengguna serta menghasilkan sudut lebih datar dari atap tropis pada umumnya. Ini sebagai usaha untuk meminimalkan atap dak yang rentang dengan bocor dan lainnya. Jika terpaksa memakai atap dak maka perhatikan kualitas beton yang dipakai, pelaksanaan atau pakailah bahan tambahan yang bisa mengurangi kerusakan daru pengaruh hujan dan panas yang ada dipasaran.
  5. Gunakan elemen arsitektural yang tahan cuaca tropis (panas-hujan). Seperti baja, aluminium dll karna pada dasarnya konsep minimalis atau modern minimalis kurang ada perlindungan yang baik untuk elemen-elemen arsitektur seperti kusen, jendela dan pintu. Jika terpaksa menggunakan kayu dan semisalnya maka gunakan finishing yang terbaik dan finishing lainnya yang tahan dengan kondisi cuaca tropis.
  6. Perencanaan yang tepat dalam kontek yang berkaitan dengan budget. Karna dasar konsep modern minimalis adalah mereduksi dari gaya arsitektur lain yang akan ada pengurangan dalam proses perancangan dari gaya arsitektur lainnya sehingga secara tidak langsung juga mengurang biaya kontruksi. Tetapi dari sisi lain bisa menjadi mahal karna tuntutan kualitas baik yang memaksa mencari alternatif-alternatif untuk pencapaian desain. Dalam kontek ini kita sesuaikan dengan budget yang kita miliki. Jika dana cukup besar maka kita akan bisa mengeksplorisasi desain dengan leluasa dan berani kalaupun dana kita terbatas pun kita bisa memilih alternatif-alternatif yang sesuai dan tetap baik dalam pencapaian desain.
  7. Hindari ornamentasi (untuk desain modern minimalis murni)
  8. Memperhatikan desain interior baik pemilihan furniture atau pernik lainnya yang tetap mengacu konsep modern minimalis, fungsional, fleksibel dan simple yang ada dipasaran.
  9. Memperkuat dengan desain landscape. Dalam hal ini kita bisa lebih mendalami konsep-konsep landscape seperti taman yang bergaya minimalis dan lain sebagainya. Jika memang kita masih memilih taman tropis maka pilihlah tanaman yang memiliki pola pola yang memperkuat konsep minimalis yang baik yang berpola tegas ataupun yang memiliki pola pola unik lainnya.

Friedrich Silaban Ompu Ni Maya


Arsitek yang lengkapnya bernama Friedrich Silaban Ompu Ni Maya lahir pada tanggal 16 Desember 1912 di Bondolok Tapanuli, Sumatera Utara. F. Silaban merupakan putera kelima dari pasangan yang bernama Boru Simamora dan Sintua Djonas Silaban. Pada tanggal 18 Oktober 1946 F. Silaban menikah dengan Letty Kievits dan dikaruniai 10 (sepuluh) orang anak, dua perempuan dan delapan laki-laki. Salah seorang anaknya mengikuti jejak sang ayah sebagai Arsitek.
 Beliau adalah Ir. Panogu Silaban lulusan Departemen Arsitektur, Institut Teknologi Bandung.Setelah menyelesaikan pendidikan formal di H.I.S. Narumonda, Tapanuli tahun 1927, Koningen Wilhelmina School (K.W.S.) di Jakarta pada tahun 1931, dan Academic van Bouwkunst Amsterdam, Belanda pada tahun 1950, Beliau kemudian bekerja menjadi pegawai Kotapraja Batavia, Opster Zeni AD Belanda, Kepala Zenie di Pontianak Kalimantan Barat (1937) dan sebagai Kepala DPU Kotapraja Bogor hingga 1965.
Dari sejumlah karya tercatat beberapa hasil rancangannya antara lain Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) Bogor, Kantor Perikanan Darat Sempur, Kota Bogor, Rumah Dinas Walikota Bogor (1935), Bank Indonesia, Jalan Thamrin Jakarta, Bank Indonesia, BLLD, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Bank Negara 1946, Masjid Istiqlal Jakarta, Flat BLLD, Bank Indonesia Jalan Budi Kemuliaan Jakarta, Gedung Bank Negara Indonesia 46 di Surabaya, Gedung Bank Indonesia di Surabaya, Markas Besar Angkatan Udara (MBAU) Pancoran Jakarta, Gedung Pola Jakarta Hotel Banteng, yang kemudian menjadi Hotel Borobudur. Selain itu beberapa karya lainnya adalah rumah tinggal dan monumen–monumen, antara lain Monumen Nasional Pembebasan Irian Barat Lapangan Banteng Jakarta, Tugu Selamat Datang Bunderan HI Jakarta, Taman Makam Pahlawan Kalibata (peresmian 10 Nopember 1954) dan Makam Raden Saleh Bondongan Bogor.

Karya-karyanya itulah yang membuatnya mendapat berbagai penghargaan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Penghargaan dimaksud antara lain berupa tanda kehormatan Satya Lencana Pembangunan yang disematkan oleh Presiden Sukarno pada tahun 1962. Penghargaan Honorary Citizen (warga negara kehormatan) dari New Orleans, Amerika Serikat. Di samping itu Qubah Mesjid Istiqlal telah diakui Universitas Darmstadt, Jerman Barat sebagai hak ciptanya, sehingga disebut sebagai "Silaban Dom", atau qubah Silaban. Bangunan yang masih berdiri kokoh karya dari arsitek Silaban di Kota Bogor antara lain Rumah Dinas Walikota Bogor, dan di Jakarta yaitu Masjid Istiqlal.

Ide dan karya beliau sebagian muncul antara tahun 1950–1960. Pada saat itu F. Silaban sangat dekat dengan sosok Presiden Soekarno, bahkan sering mendukung ide–ide yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno termasuk ide-ide tentang arsitektur dan produknya. Hal ini dapat dilihat pada saat Presiden Soekarno mencetuskan ide adanya Nation Building yang merupakan paham tentang bangunan yang mampu mencerminkan dan membangkitkan kebanggan nasional, sehingga bangunan–bangunan yang tercetus berskala raksasa, megah dah heroik.

Mempercantik Rumah Dengan Dana Minim




















Memiliki rumah yang rapih, indah  dan sehat adalah dambaan setiap orang, siapapun pasti mengidam-idamkannya. Sekalipun untuk mewujudkannya kita harus mengocek kantong cukup dalam. Apalagi buat mereka yang memiliki dana yang lebih untuk merenovasi rumah, namun bagaimana untuk yang mereka yang memiliki dana minim? Apakah mereka tidak bisa menciptakan rumah yang rapih, indah dan sehat?. Berikut beberapa tips yang membuat rumah kian cantik dibawah ini dengan dana yang minim.

Bersihkan Rumah secara teratur

 Jangan pernah malas membersihkan rumah seperti menyapu, mengepel, megelap kaca.  Meskipun dirumah ada pembantu, namun kita harus rajin juga membereskan segala sesuatunya sendiri. Jangan sampai ada kotoan dan debu yang masuk kedalam rumah.
Rumah yang kotor sangat rentan terhadap penyakit, khususnya untuk keluarga yang memiliiki bayi, pasti sangat amat repot.

Hiasan Dinding
Meskipun ruagan anda minimalis,jangan khawatir untuk memajang hiasan dinding favorit anda. Namun alakah baiknya juga jika disesuaikan dengan kondisi ruangan pada rumah anda. Jika anda mimiliki rumah yang tidak terlalu besar anda cukup memajang hiasan berupa vas bunga ataupun hiasan dinding yang sederhana namun terlihat cantik jika dipandang.

Tanaman Hias
Bagi anda yang sangat senang dengan tanaman hias, tidak perlu berkecil hati jika tidak memiliki halaman yang luas. Anda juga bisa menempatkan tanaman hias pada pot kecil, sedang maupun besar. Tanaman ini biasa diletakan diruang tamu. Bisa juga diletakan diteras halaman rumah.
Pilihlah tanamanan yang anda sukai, serta menarik untuk tampilan ruangan anda nantinya. Jika anda menyukai bunga mawar ataupun bunga anggrek, anda bisa letakan diteras rumah. Dan tanaman hias lainnya.

Memilih Sofa
Pilihlah sofa yang sesuai dengan karakter rumah dan nuansa yang akan anda tuangkan, jika anda lebih memilih bangku dengan unsur alam seperti bangku yang terbuat dari bambu contohnya, hal ini juga cukup menarik untuk dihadirkan di ruang tamu, Harganyapun terjangkau dibandingkan sofa. Namun semua itu balik lagi pada selera anda dan budget yang anda miliki pastinya.

Pajangan Rumah
Pajangan rumah yang diletakan diatas meja ataupun di dalam lemari kaca juga akan mempercantik rumah anda dengan sentuhan pajangan yang anda suka. Coba saja untuk memajang patung ataupun bingkai duduk, maupun guci- guci cantik.

Letakan barang kecil pada satu tempat
Biasanya barang-barang kecil yang sulit dijangkau apabila kita lupa meletakannya, akan mudah hilang alias raip entah kemana. Oleh sebab itu baiknya untuk meletakan barang-barang pada suatu tempat khusus.

Mudahkan memperoleh cara untuk menghias rumah agar senantiasa indah. Idak perlu mengeluarkan budget yang mahal  untuk mempercantiknya. Semoga beberapa tips diatas bisa bermanfaat untuk anda.

Herman Thomas Karsten




Herman Thomas Karsten (Amsterdam, Belanda, 22 April 1884 – Cimahi, 1945) adalah arsitek dan perencana wilayah pemukiman dari Hindia Belanda. Ia adalah putra seorang profesor Filsafat dan Wakil Ketua Chancellor ("Pembantu Rektor") di Universitas Amsterdam, sedangkan ibunya adalah seorang kelahiran Jawa Tengah.

Gelar arsitek diperolehnya dari Sekolah Tinggi Teknik (Technische Hoogeschool) di Delft, Belanda, dan lulus tahun 1908. Enam tahun kemudian dia berangkat ke Hindia Belanda atas ajakan seniornya, Henri Maclaine Pont, yang memiliki Biro Arsitektur. Dalam kariernya inilah ia menjadi perencana dan penasihat beberapa proyek bangunan publik di beberapa kota yang kala itu mulai berkembang akibat membaiknya perekonomian, antara lain Batavia (Jakarta), Meester Cornelis (Jatinegara) Bandung, Buitenzorg (Bogor), Semarang (Pasar Johar), Surakarta (Pasar Gede), Malang, Purwokerto, Palembang, Padang, Medan, Banjarmasin, dan bahkan sampai merancang perumahan murah di bagian barat daya Kota Magelang, yaitu Kwarasan. Gaya khas Karsten adalah kepeduliannya terhadap lingkungan hidup dan menghargai nilai kemanusiaan. Dia tidak pernah melupakan kepentingan kalangan berpenghasilan rendah, sesuatu yang jarang ditemui pada orang-orang Belanda masa itu.

Pada tahun 1921 Karsten menikah dengan Soembinah Mangunredjo dan mempunyai empat anak, masing-masing Regina (1924), Simon (1926), Joris (1928), dan Barta (1929). Dia juga bergabung dalam Instituut de Java, sebuah perkumpulan yang peduli terhadap budaya Jawa. Karsten mengkritik banyak arsitek Belanda sebelumnya yang lebih berkonsep "menaruh Eropa di Jawa". Bagi Karsten, Jawa adalah Jawa, bukan Belanda. Karsten menganggap kota sebagai suatu organisme hidup yang terus bertumbuh. Dalam rencana pengembangan kota, Karsten menganggap penting keberadaan taman-taman kota serta ruang terbuka, dua hal yang tampaknya saat ini mulai terabaikan. Akibat filosofi ini muncullah gaya arsitektur 'Indisch' yang populer pada masa pra-kemerdekaan.


Semenjak berdirinya Technische Hoogeschool di Bandung (ITB sekarang) Karsten menjadi salah satu pengajarnya. Pada tahun 1941 ia menjadi guru besar. Arsitek generasi pertama Indonesia banyak yang merupakan muridnya.

Secara politis, Karsten adalah orang pro-kemerdekaan, suatu sikap yang hanya diambil oleh sebagian kecil kalangan keturunan Eropa (Indo) pada masanya. Malangnya, ia ditangkap oleh tentara pendudukan Jepang pada tahun 1942 sampai ia meninggal di Kamp Interniran Cimahi 1945. Cita-citanya untuk meninggal di bumi Indonesia tercapai walau harus dalam situasi yang tragis.


Herman Thomas Karsten adalah arsitek lulusan Technische Hoogeschool di Delft yang masuk tahun l904. Karsten dilahirkan pada tahun 1884 di Amsterdam dari keluarga terpelajar. Ayahnya seorang profesor dalam ilmu filsafat dan wakil ketua Chancellor (Pembantu Rektor/Direktur) di Universitas Amsterdam sedang ibunya berasal dari Jawa Tengah. Semasa mahasiswa, sejak tahun pertama, Karsten muda aktif di perkumpulan mahasiswa sosial demokratis (STY = Social- Technische Vereenaging van Democratische Ingenieur en Architecten), yaitu suatu kelompok mahasiswa teknik arsitekur berhaluan demokrasi. Arsitek Herman Thomas karsten membeli biro arsitek milik Henri Maclaine Pont pada tahun 1915, kakak tingkatnya yang dua tahun lebih tua darinya.Tahun 1908 Karsten menjadi anggota pengurus bagian perumahan dari organisasi yang memegang peranan penting dalam masalah perumahan dan perencanaan kota. Padahal pada masa itu pada jurusan Arsitektur di Delft, kurang memperhatikan masalah perumahan maupun perencanaan kota.

Tahun 1913, pengalaman Karsten diperoleh dengan diadakannya Kongres Perumahan Internasional di Schevenigen Belanda yang secara khusus membahas permasalahan kenyamanan perumahan di Indonesia yang buruk, terutama pada sistem sirkulasi udara dan peneraangan alaminya, dengan mengetengahkan kondisi kampung-kampung di Semarang. Pengalaman selanjutnya, kunjungan ke Berlin; dimana Berlin adalah sebuah kota yang sangat maju dalam perencanaan kota dan perumahan. Bidang yang menjadi ajang kiprahnya di Indonesia sama dengan bidang yang menjadi latar belakangnya, yaitu bangunan dan perencanaan kota. Beberapa tahun sebelum Karsten datang ke Indonesia, sudah ada aktivitas~aktivitas lokal dalam perencanaan kota.

Beberapa peristiwa yang dianggap dapat dipakai sebagai tonggak perkembangan perencanaan kota modern di Indonesia, adalah:

Revolusi Industri di Eropa. Hal ini secara tidak langsung memberikan dua pengaruh penting. Pertama, peningkatan kebutuhan bahan mentah, menyebabkan timbulnya kota-kota adininistratur di Indonesia. Kedua, berkemhangnya konsep-konsep perencaan kota modern yang tercetus sebagai tanggapan atas revolusi industri Misalnya konsep “Garden City oleh Ebeneser Howard. Kesemuanya ini juga mempengaruhi Karsten dalam berkarya Indonesia .Politik kulturstelsel menyebabkan berkembangnya perkebunan tanaman keras, dan pula dianggap sebagal awal berkembangnya wilayah pertanian dan kota-kota administratur perkebunan Politik Etis (Etische Politiek). Politik mempunyai dampak bagi perkembangan perencanaan kota di Indonesia, dengan dikembangkannya perbaikan kampung kota (1934) Pengembangan Pranata dan Konstitusi Baru. Terbitnya UU Desentralisasi Decentralisatie Besluit Indisehe Staatblad tahun 1905/137, yang mendasari terbentuknya sistem kotapraja (Staadgemeente) yang bersifat otonom. Hal ini memacu perkembangan konsepsi perencanaan kota kolonial modern, khususnya Garden City atau Tuinstad". Pada pelaksanaan poin 4 (empat) yaitu politik dosentralisasi yang memberikan otoritas kepada daerah dalam pengembangannya, kota-kota mulai berkembang pesat, salah satu penyebabnya adalah tumbuh dan berkembangnya perkebunan dan industrialisasi. Akibatnya, penduduk terlalu padat, keadaan kota semakin buruk, terutama dalam hal sanitasi dan pengadaan air minum. Dalam situasi seperti ini Karsten diangkat manjadi penasihal otoritas 1okal untuk perencanaan kota Semarang, bekerja sama dengan jawatan pekerjaan umum Selain dari pada itu Karsten manjadi bagian dalam kelompok orang-orang Belanda pendukung kemerdekaan untuk Indonesia Karsten sangat memperhatikan kebudayaan penduduk asli, terutama pada arsitektur dan tata ruang Kota Sebagai penasehat, Karsten menyusun suatu paket lengkap untuk perencanaan berbagai kota, dimana didalamnya terdiri dan perencanaan kota (town planning), rencana detail (detail plan) dan peraturan bangunan (building regulation). Di Jawa Karsten merencanakan sembilan dari sembilan belas kota-kota yang mendapat otoritas lokal. Kesembilan kota tersebut adalah Semarang, Bandung, Batavia (Jakarta), Magelang, Malang, Buitenzorg (Bogor), Madiun Cirebon, Meester (Jatinegara), Yogya, Surakarta, dan Purwokerto.

Dalam kiprahnya di Semarang, Karsten menerapkan prinsip perencanaan kola, penzoningan, tingkatan/hirarki jalan-jalan seperti di Eropa. Perencanaannya juga mengacu perencanam pemerintah kota sebelum Karsten datang. Pengaruh Karsten dalam pengembangan kota adalah dengan adanya pembagian lingkungan yang tidak lagi berdasarkan suku, tetapi kelas ekonorni, yaitu tinggi, menengah dan rendah. Dalam perencanaan daerah Candi, Semarang, pengaruh gaya Eropa cukup dorninan terutama konsep "garden city". Hal ini terlihat dengan adanya taman umum dan halaman pada setiap rumah. Untuk perletakan rumah, taman umum dan ruang terbuka, Karsten sejauh mungkin mengikuti keadaan topografi, kemiringan-kemiringan dan belokan-belokan yang ada. Pembagian tanah dan arah jalan yang hanya terdiri dan dua kategori (utama dan sekunder), selain mengikuti keadaan tanah juga dibuat sedemikian rupa sehingga rumah-rumah dan taman-taman umum dapat memiliki pemandangan indah ke laut sebelah utara.

Bagaimana halnya dengan kiprah Karsten di dalam perercanaan dan perancangan bangunan?. Beberapa bangunan yang telah mewarnai arsitetur kota, khususnya kota Semarang adalah gedung SMN (Stoomvart Nederland), sebuah perusahaan pelayaran kolonial, yang dibangun di kawaaan pusat kota - waktu itu den - tahun 1930. Gedung kantor perusahaan kereta api (dahulu benama Zuztermaatschapijen, kemudian, Joana Stroorntraam-Maatchappiej) di jalan MH Thamrin Semarang juga hasil rancangannya. Selain bangunan kantor Karsten juga dalam kerja samanya dengan pernerintah kota, membangun banyak pasar dan museum. Pasar hasil karyanya adalah pasar Jatingaleh (1930), pasas Johar (1933), Pasar Sentral (1936) di Semarang; dan, pasar Ilir di Palembang. Sedangkan museum Sonobudoyo di kompleks kraton Yogyakarta. Karsten juga pernah diserahi tanggungjawab untuk perluasan dan modifikasi kraton Mangukunegoro ke VII di Surakarta (1917-20).

Gedung Zuztermaatschapijen sudah lebih adaptif dengan arsitektur lokal, yaitu arsitektur joglo. Untuk menyelesaikan masalah sirkulasi udara Karsten banyak membuat bukaan (pintu , jendela maupun lubang ventilasi) yang lebarnya sama dengan jarak antar trave-nya Pembukan ini dipadu dengan tinggi plafon yang sangat tinggi (5.44 M untuk ruang-ruang di pinggir, dan l0.44 pada ruang-ruang di tengah).
Perbedaan ketinggian ini sekaligus dimanfaatkan untuk pencahayaan. Untuk jenis bangunan pasar, tiga buah pasar yang ada di Semarang mempunyai keminpan arsitektur antara satu dengan lainnya, sedangkan sebuah lagi di Palembang berbeda.
Pasar Johar merupakan pasar termodern dan terbesar di Indonesia pada waktu itu, letaknya tepat disamping alun-alun Semarang yang merupakan pusat kota pada saat itu (sekarang alun-alun ini sudah tidak ada lagi). Dari segi struktur dikatakan modern karena strukur yang diterapkan di pasar Johar ini adalah terbaru di Indonesia, bahkan di dunia.
Struktur tersebut adalah struktur jamur (mushroom). Arsitek kaliber dunia Frank Lloyd Wright memakai struktur ini untuk karyanya - Johnson Waz Building di Wisconsin (1936). Bedanya, jika Karsten memakai penampang kolom maupun bagian atasnya berbentuk segi delapan maka Frank L.Wright memakai penampang bentuk lingkaran.

Pada masa itu, Karsten berhadapan dengan masalah sdm, terutama skill para ahli teknik. Karsten menginginkan peningkatan dalam pendidikan ahli telnik. Atas inisiatif suatu komite teknik, Karsten mengambil bagian dalam kuliah perencanaan kota di ITB Bandung. Akan tetapi karena invasi Jepang Karsten hanya bertugas sebagai profesor selama enam bulan saja. Pada saat Jepang masuk Indonesia tahun 1945, Karsten meninggal dalam interniran Jepang di Cimahi(ET).


Tempatkan Ventilasi Udara pada Bagian Atas Dinding



Ruang menjadi nyaman kalau aliran udaranya lancar. Kecepatan alirannya pun mesti semilir, biar orang nggak masuk angin.
Udara bergerak setiap saat dan mengalir dengan sendirinya. Di dalam rumah, kecepatan angin terasa nikmat jika mengalir pada kecepatan 0,1 - 0,15m/detik. Kecepatan angin lebih rendah membuat udara terasa tidak mengalir sehingga kondisi di ruangan panas dan pengap. Sebaliknya jika aliran udara lebih besar dari ketentuan. Ini akan membuat orang masuk angin.
Jika ingin udara ideal mengalir lancar, kita mesti mengetahui dari mana arah angin yang paling sering menerpa rumah. Dari sini kita dapat menentukan posisi bukaan dan taman sebagai jalan masuk udara.
Untuk mengakali agar angin masuk ke dalam bangunan, salah satunya, dengan memodifikasi temperatur di lingkungan rumah. Tujuannya untuk memancing angin bergerak ke arah bangunan.
Modifikasi dapat dilakukan dengan cara menanam pohon rindang di salah satu sisi dekat bangunan. Fungsinya untuk menyaring dan mendinginkan udara yang mengalir menuju rumah. Lokasi pohon sebaiknya memotong aliran angin yang langsung menerpa bangunan.
Begitu memasuki kaveling rumah, angin biasanya bergerak horizontal. Angin dari luar mengalir ke dalam melalui bukaan-bukaan. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah di mana dan bagaimana menempatkan bukaan-bukaan itu? Bukaan itu, antara lain berupa jendela, lubang angin, pintu, skylight, serta lubang di atap dan plafon.
Jendela sebaiknya ditempatkan saling berhadapan, sehingga arus udara dapat mengalir ke seluruh ruangan. Ini agar arus angin dapat leluasa menjelajahi ruangan tanpa banyak halangan atau belokan. Kecepatannya pun maksimal. Di samping bukaan jendela, yang mendukung kecepatan aliran udara adalah lubang-lubang ventilasi.
Aliran udara ternyata juga ada yang bergerak vertikal. Ini karena bagian atas rumah cenderung lebih panas dari bagian bawah disebabkan pergerakan udara panas ke atas dan pemanasan bangunan oleh sinar matahari. Agar udara panas ini dapat keluar, tempatkan lubang angin di bagian atas rumah. Dengan demikian, udara panas bisa terbuang digantikan udara yang lebih dingin dari bagian bawah rumah. Penempatan lubang angin di atas ini cocok untuk rumah mungil dan rumah berlantai dua atau lebih.
Source : http://www.ideaonline.co.id/iDEA/Tips/Aplikasi/Tempatkan-Ventilasi-Udara-pada-Bagian-Atas-Dinding